Mengenai Saya

suka suasana alam d rumah. Sering bgt..merasa profesi tetangga lebih menjanjikan daripada profesi sendiri. Dan skarang berusaha mencintai farmasi..

Rabu, 22 Desember 2010

eliksir

Dari sekian banyak obat anti pilek semuanya mengandung satu unsur utama, yaitu Parasetamol (paracetamol) atau Asetaminofen. Parasetamol sebenarnya sudah ditemukan sekitar 1880 saat ilmuwan bekerja mencari penanggulangan malaria, namun penemuan tersebut masih diabaikan. Pada tahun 1956 perusahaan Inggris Frederick Stearns & Co memproduksi Parasetamol dalam bentuk merek dagang Panadol (saya baru tahu kalo nama ini merek dagang yang sudah lama), dan dua tahun kemudian Panadol Elixir diproduksi sebagai obat untuk anak-anak. Di tahun 1963 paten Parasetamol berakhir dan menjadi nama generik hingga sekarang.
Hingga kini telah berkembang pesat dalam berbagai bentuk sediaan, teblet chewable, eliksir, drops dan suspensi drops yang dikemas khusus untuk bayi dan anak-anak. Umumnya obat ini diberikan untuk meringankan gejala demam, nyeri, dan rasa tak nyaman karena masuk angin, flu, atau karena imunisasi dan pertumbuhan gigi.
http://www.comparestoreprices.co.uk/images/ot/other-wilko-paracetamol-caplets-500mg-x-16.jpg
Dalam golongan obat analgetik, parasetamol atau nama lainnya asetaminofen memiliki khasiat sama seperti aspirin atau obat-obat non steroid antiinflamatory drug (NSAID) lainnya. Seperti aspirin, parasetamol berefek menghambat prostaglandin (mediator nyeri) di otak tetapi sedikit aktivitasnya sebagai penghambat postaglandin perifer. Namun, tak seperti obat-obat NSAIDs, obat ini tidak memiliki aktivitas antiinflamasi (antiradang) dan tidak menyebabkan gangguan saluran cerna maupun efek kardiorenal yang tidak menguntungkan. Karenanya cukup aman digunakan pada semua golongan usia.
Selama bertahun-tahun digunakan, informasi tentang cara kerja parasetamol dalam tubuh belum sepenuhnya diketahui dengan jelas hingga pada tahun 2006 dipublikasikan dalam salah satu jurnal Bertolini A, et. al dengan topik Parasetamaol : New Vistas of An Old Drug, mengenai aksi pereda nyeri dari parasetamol ini. Ternyata di dalam tubuh efek analgetik dari parasetamol diperantarai oleh aktivitas tak langsung reseptor canabinoid CB1. Di dalam otak dan sumsum tulang belakang, parasetamol mengalami reaksi deasetilasi dengan asam arachidonat membentuk N-arachidonoylfenolamin, komponen yang dikenal sebagai zat endogenous cababinoid. Adanya N-arachidonoylfenolamin ini meningkatkan kadar canabinoid endogen dalam tubuh, disamping juga menghambat enzim siklooksigenase yang memproduksi prostaglandin dalam otak. Karena efek canabino-mimetik inilah terkadang parasetamol digunakan secara berlebihan.
Parasetamol sebernarnya jarang memberi efek samping yang serius apabila digunakan sesuai dengan petunjuk. Beberapa isu yangmenyebutkan bahwa obat ini terkait dengan asma pada anak-anak juga belum terbukti secara klinis. Hanya kadang obat ini bisa menimbulkan ruam atau gatal-gatal pada beberapa orang tertentu. Penggunaan yang berlebihan dan dalam jangka panjang perlu diwaspadai karena bisa memicu kerusakan hati. Perlu diperhatikan juga beberapa tanda overdosis dari parasetamol misalnya jika terdapat gejala mual, muntah, lemas dan keringat berlebih.
Beberapa poin penting yang perlu dicermati dalam penggunaan parasetamol :
  • Hentikan penggunaan parasetamol bila demam berlangsung lebih dari 3 hari atau nyeri semakin memburuk lebih dari 10 hari, kecuali atas saran dokter.
  • Bagi ibu hamil dan menyusui, konsultsikan dengan dokter jika hendak menggunakan obat ini.
  • Orang dengan penyakit gangguan liver sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum mengkombinasi parasetamol dengan obat-obat NSAID, antikoagulan (warfarin), ataupun kontrasepsi oral.
  • Penggunaan parasetamol bersama alkohol dpat meningkatkan toksisitas hati.
  • Konsumsi vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan kadar parasetamol dalam tubuh.
Parasetamol termasuk aman dikonsumsi tanpa efek candu seperti obat narkotika. Untuk orang dewasa umumnya dosis dikonsumsi sebesar 500mg, bisa dilihat pada komposisi berbagai merek obat pilek kandungan Asetaminofen ini antara 400-600mg selain kandungan lain dalam kadar rendah, tergantung merek obatnya. Meskipun aman jangan mengkonsumsi Parasetamol lebih dari 5 gram (weh, siapa yang minum 10 tablet lebih?) dalam sehari, apalagi untuk seorang pecandu alkohol, malah bisa menyebabkan kerusakan liver.
Jadi, jika anda pilek jangan ragu untuk minum obat jenis ini, karena aman dan anda tidak akan kecanduan, tidak seperti antibiotik yang harus hati-hati (HARUS dimakan habis dosisnya) dan harus atas resep dokter.
irup adalah Sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0% Sirup dibagi menjadi 2 :
1. Non Medicated Syrup/Flavored vehicle Sirup
Contoh:Cherry Syrup, Cocoa Syrup, orange syrup.
Medicated syrup/ sirup obat
Contoh:Sirup Piperazina Sitrat, Sirup Isoniazid.
Komponen Sirup
1. Gula atau pengganti gula
2. Pengawet antimikroba
3. Pembau
4. Pewarna
5. Juga banyak sirup-sirup, terutama yang dibuat dalam perdagangan, mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan, pengental dan stabilisator.
Pembuatan Sirup
Melarutkan bahan – bahan dengan bantuan pemanasan.
Melarutkan bahan – bahan dengan pengadukan tanpa pemanasan.
Penambahan sukrosa pada cairan obat yang dibuat atau pada cairan yang diberi rasa.
Perkolasi dan Maserasi
1.Larutan yang dibuat dengan pemanasan
Sirup yang dibuat dengan cara ini apabila:
a. dibutuhkan pembuatan sirup secepat mungkin.
b. komponen sirup tidak rusak atau menguap oleh panas.
Pada cara ini umumnya gula ditambahkan ke air yang dimurnikan, dan panas digunakan sampai larutan terbentuk.
Contoh : Sirup akasia, Sirup cokelat
2. Larutan yang diaduk tanpa bantuan panas
Menghindari panas yang meransang inverse sukrosa
Proses ini memakan waktu lebih lama
mempunyai kestabilan yang maksimal.
Bila bahan padat akan ditambahkan ke sirup, yang paling baik adalah melarutkannya dalam sejumlah air murni dan kemudian larutan tersebut digabungkan ke dalam sirup.
Contoh: Sirup ferro Sulfat.
3. Penambahan sukrosa ke dalam cairan obat/cairan pemberi rasa
Adakalanya cairan obat seperti tinktur atau ekstrak cair digunakan sebagai sumber obat dalam pembuatan sirup.
Banyak tinktur dan ekstrak seperti itu mengandung bahan – bahan yang larut dalam alcohol dan dibuat dengan pembawa beralkohol atau hidroalkohol.
Jika komponen yang larut dalam alcohol dibutuhkan sebagai bahan obat dalam suatu sirup, beberapa cara kimia umum dapat dilakukan agar bahan – bahan tersebut larut di dalam air. Akan tetapi apabila komponen yang larut dalam alcohol tidak dibutuhkan, komponen – komponen tersebut umumnya dihilangkan dengan mencampur tinktur atau ekstrak tersebut dengan air, campuran dibiarkan sampai zat – zat yang tidak larut dalam air terpisah sempurna, dan menyaringnya dari campuran. Filtratnya adalah cairan obat yang kepadanya kemudian ditambahkan sukrosa dalam sediaan sirup. Pada kondisi lain, apabila tinktur dan ekstrak kental dapat bercampur dengan sediaan berair, ini dapat ditambahkan langsung ke sirup biasa atu sirup pemberi rasa sebagai obat.
Contoh sirup yang dibuat dengan cara ini adalah : Sirup Senna.
Cara Pembuatan Sirup Simplek
Pembuatan sirup simplesia
Cara maserasi, contoh: Althaeae sirup.
Cara perkolasi, contoh: sirup Aurantii Corticis.
Maserasi
Perkolasi
Contoh Resep
R/ Acetaminophen 2.4
As. Benzoat 0.1
Propylenglicol 15 ml
Alkohol 15 ml
Syr. Simpleks 20 ml
Air ad 200
Pengerjaan Resep 1
Cara pembuatan :
Tara botol 200 ml.
Ambil bahan – bahan syrup yang diperlukan.
Tara Syr.Simpleks 20 ml di dalam botol/wadah syrup.
Ambil 2.4 gram Acetaminophen lalu larutkan dengan alcohol, ketika sudah benar – benar larut tambahkan pemanis ( Propylen Glikol ) ke dalamnya dan tambahkan sedikit air.
Setelah larut tambahkan pengawet (As.Benzoat yang telah dilarutkan dalam air mendidih sambil diaduk) kemudian campur larutan hingga merata & larut sempurna.
Terakhir, tambahkan air hingga tercapai volume yang diinginkan.
Masukkan semua campuran ke dalam botol yang berisi Syr.Simpleks dan kocok.
Beri label & etiket pada botol.
Note:kelarutan acetaminophen dalam alkohol 1:7, dalam air 1:70
Contoh Resep
R/ Chlorpheniramin Maleat 0.04
Glycerin 2.5 ml
Sirup 8.3 ml
Lart.Sorbitol 28.2 ml
Na-Benzoat 0.1
Alkohol 6
Aq ad 100
Syrup antihistamin untuk pencegahan & pengobatan reaksi – reaksi alergi.
Pengerjaan Resep 2
Cara pembuatan :
Kalibrasi botol 100 ml.
Ambil bahan – bahan syrup yang diperlukan.
Ambil syrup 8.3 ml dalam botol / wadah syrup.
Timbang 40 mg Chlorpheniramin Maleat, gerus dan larutkan dengan air secukupnya hingga benar – benar larut.
Masukkan Gliserin 2.5ml ke dalam campuran, aduk merata.
Tambahkan pemanis ( Lart.Sorbitol ) ke dalam campuran dan aduk lagi hingga merata.
Masukkan pengawet Na-Benzoat ke dalam campuran syrup, aduk merata sambil ditambahkan air sedikit demi sedikit.
Tambahkan air hingga tercapai volume syrup yang diingnkan (100ml).
Masukkan semua campuran kedalam botol yang telah berisi syrup sebelumnya, beri etiket dan label.
ELIKSIR
Adalah cairan jernih, rasanya manis, larutan hidroalkohol digunakan untuk pemakaian oral, umumnya mengandung flavuoring agent untuk meningkatkan rasa enak
Eliksir bersifat hidroalkohol, maka dapat menjaga stabilitas obat baik yang larut dalam air maupun alkohol.
Proporsi jumlah alkohol yang digunakan bergantung pada keperluan.
 Zat aktif yang sukar larut dalam air dan larut dalam alkohol perlu kadar alkohol yang lebih besar.
 Kadar alkohol berkisar antara 10-12%.
 Umumnya konsentrasinya 5-10%.
 Namun, ada eliksir yang menggunakan alkohol 3% saja, dan yang tertinggi dapat mencapai 44%.
Pemanis yang biasa digunakan gula atau sirup gula, namun terkadang digunakan sorbitol, glycerinum, dan saccharinum.
ELIKSIR DAN SIRUP
Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung gula lebih sedikit maka kurang efektif dibanding dengan sirup di dalam menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan.
Eliksir mudah dibuat larutan, maka lebih disukai dibanding sirup.
PEMBAGIAN ELIKSIR
Medicated Elixirs
yang mengandung bahan berkhasiat obat
Medicated Elixirs
yang digunakan sebagai bahan tambahan
MEDICATED ELIXIRS
Pemilihan cairan pembawa bagi zat aktif obat dalam sediaan eliksir harus mempertimbangkan kelarutan dan kestabilannya dalam air dan alkohol.
NON MEDICATED ELIXIRS
 Ditambahkan pada sediaan dengan tujuan:
 Meningkatkan rasa/menghilangkan rasa.
 Sebagai bahan pengencer eliksir yang mengandung bahan aktif obat.
 Bila Non Medicated Elixirs akan digunakan sebagai bahan pengencer Medicated Elixirs, kandungan akhir alkohol dalam sediaan perlu diperhitungkan
 Karakteristik rasa dan warna yang terdapat dalam Non Medicated Elixirs jangan bertentangan dengan Medicated Elixirs secara umum dan dengan seluruh komponen yang terdapat dalam formula.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ELIKSIR
+ Mudah ditelan dibandingkan dengan tablet atau kapsul.
+ Rasanya enaaaaaaak!
+ Larutan jernih dan tidak perlu dikocok lagi.
- Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak.
- Mengandung bahan mudah menguap, sehingga harus disimpan dalam botol kedap dan jauh dari sumber api.
CARA PEMBUATAN ELIKSIR
1. Mencampur zat padat dengan pelarut atau campuran pelarut (kosolven) sambil diaduk hingga larut.
2. Bahan yang larut dalam air dilarutkan terpisah dengan zat yang larut dalam pelarut alkohol. Larutan air ditambahkan kedalam larutan alkohol, agar penurunan kekuatan alkohol dalam larutan secara gradien mencegah terjadinya pemisahan atau endapan.
3. Gliserin, sirup, sorbitol, dan propilenglikol dalam eliksir memberikan peranan pada kestabilan zat terlarut dan dapat meningkatkan viskositas.
CONTOH RESEP
 Phenobarbital Elixir
R/ Phenobarbitali 4
Ol. Citri 0.25 ml Propilen glycoli 100 ml Aethanolinum 200 ml
Sorbitoli Solutioni USP 600 ml
Corr. Coloris q. s.
Aq. Dest. ad 1 ltr
S 1 d d h. s. C 1
Pro Nina (15 thn)
 Cara pembuatan:
1. Kalibrasi botol
2. Timbang: - Phenobarbital 4 g
- Corr. Coloris q. s.
1. Larutkan Phenobarbital 4 g ke dalam etanol , masukkan ke dalam botol.
2. Larutkan Propilen Glikol ke dalam etanol, lalu masukkan larutan Sorbitol, terakhir tambahkan etanol, masukkan ke dalam botol.
3. Larutkan Corr. Coloris ke dalam air,masukkan ke dalam botol.
4. Teteskan Oleum Citri sebanyak 0,25 ml.
5. Campurkan dan tutup botol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar